Selasa, 20 September 2016
Friends With Benefits? (my real story)
I want to tell you a little. I have a friend. he's a friend of my ex-boyfriend. we know each other but not too much. about a week ago, he found me on instagram. we often talked about many things. he says he's single. I also. at that time, I didn't know the direction of the conversation, he said he wanted FWB with me. I don't understand the FWB is and he explained it. FWB is friends with benefits. So this conversation about sexualising. a friend but do like lovers. you know what i mean...
I tell him that I can't do this. moreover you. a friend of my ex-boyfriend. I tell him that I would only do that with a boyfriend. probably could have if we let this be a secret. I tell him that I still can't. he begged me. only once. once is a bullshit right?
And the most important part that I told him that if I want to do FWB with him, I would do with a sincere heart. and when it happens, I'm afraid if I fall in love with him. because we will do what it is supposed lovers do. whereas we are only friend. he just told me that this is for fun, not about feelings. yes of course will be a pleasure for you, for me. but I am a woman who uses feelings to do so. he will never understand. and if one day, it will happen when we do FWB and he got a new girlfriend?!?!?! I don't want to imagine the destruction of my heart. Imagine when you are just friends and he wants what lovers do but he didn't want to make a relationship. Unfortunately, he will never understand. I repeatedly told him that I couldn't. after as hundreds of times to say no, he finally let go and understand. I could see he was a little bit upset and angry because he said that I'm difficult. and I've tried hard to convince what makes me not want to do. and after that, I felt that he just wants sexualising while she remains single. what a bastard. and the day after that, I had a strange feeling in myself. or when we are texting each other. he always considered myself who nice and enjoy, maybe I was not anymore. but he still text me. I just hope all is back. Be friend as usual.
Sabtu, 04 Juni 2016
Mantan-zone?!
Saat modus lama dimulai. "Kamu apa kabar? Btw tambah cantik aja." = basi.
Or,
Saat rindu dijadikan alasan klasik. "Kita udah lama gak ketemu.." = cari kesempatan.
Yang lebih keras lagi,
Saat mereka frontal dengan maksud dan tujuannya. "Aku sebenernya nyesel sama keputusanku dulu. Aku mau kita balik lagi." (inisih masih pada jarang. gak sedikit cewe yg masih ngarepin mantan kaya gini hehehehehe)
Kebetulan, yang cewek sering alami yang pertama :'D
Gak semua cewek berpegang teguh sama keyakinannya. Jadi cewek yang mau meladeni mantannya itu masih sangat baik karna ada kesempatan buat maafin. Bahkan bisa jadi teman. Terus, karna awalnya semua perhatian diberikan berjalan terlalu jauh, yang diharapkan pergi lagi..
Cewek itu baperan! Jadi jangan pernah treat a girl so smoottthhhh! :| kalau sicowok udah pergi ninggalin gtu aja tanpa kepastian akhir, ya cewe bisanya cuma nyesel trs galau lagi.
Friendzone atau Hubungan tanpa Status?
Aku akan membicarakan tentang dirimu. Wajahmu yang selalu ingin kulihat. Suara beratmu seakan terngiang difikiranku. Di dirimu, aku tak menemukan lagi kata 'suka' atau 'naksir'. Semuanya menjadi terlalu over. Obsessed with you. Apapun yang berhubungan denganmu menjadi favorite baru. Aku sebenarnya cukup malas mengungkapkan ini, yang harus aku akui kalau ini sudah kuanggap sayang. Meskipun satu hal yang membuat janggal dihati saat kutahu kamu..
"Apakah kau merasakan itu? Yang kurasakan padamu? Atau hanya sekedar biasa saja? Teman?"
Sebelumnya, aku tak ingin semua ini berakhir menjadi sebatas teman. Atau hanya aku yang terlalu berharap? Aku memang menyimpan banyak harapan padamu. Bagaimana tidak, saat tau kita banyak melewati waktu berdua. Banyak kesukaanmu yang ternyata kesukaanku juga. Senyum manismu meluluhkan wanita manapun. Tertawa bersamamu membuat hatiku nyaman dan muncul sebuah pertanyaan. "Apakah tawamu hanya bersamaku atau kepada wanita lain diluar sana?".
Genggaman tanganmu seakan tak ingin kulepaskan. Kini bukan bibirku lagi yang sumringah, tapi hatiku tersenyum lebar jika diibaratkan. "Apakah aku dan kamu bisa terus seperti ini? Tapi dengan status baru menjadi kita?"
Selalu banyak pertanyaan dibenaku yang tak akan pernah berani kutanyakan padamu. Aku takut jika kamu tak nyaman dengan pertanyaanku yang semuanya menuntut akan semua ini, diantara kita..
Jika dengan membuatmu bahagia dengan tanpa hubungan status seperti ini, aku akan terus lakukan untuk terus bersamamu layaknya sepasang kekasih :')
Berpura puralah mencintaiku, sampai kau lupa bahwa kau sedang berpura-pura.
-Elisa Fajrianti♡
Jumat, 03 Juni 2016
Hati Yang Tertinggal
Kalau tempat terbaik untuk pulang adalah rumah, kenapa harus mampir. Kalau tempat ternyaman untuk kembali ada kamu, kenapa harus cari yang lain?
************************************
Aku pernah sangat mencintai. Kadang dengan bodoh menghabiskan waktu luangku hanya untuk menantimu membalas pesan singkat. Meski tak pernah dengan cepat untuk membalas. Kamu satu satunya alasan mengapa aku mencharger handphone sambil membalas pesanmu. Satu satunya membuatku tidur malam hanya untuk menemanimu begadang nonton final barcelona. Satu satunya menjadi alasanku saat ketahuan tersenyum-senyum sendiri oleh sahabatku. Kau yang slalu kuceritakan pada mereka, tak perduli bosan atau tidak, kau sangat membuatku jatuh cinta. Akankah kau begitu?
Aku pernah sangat merindu. Kadang dengan gilanya membiarkan diriku mengintip semua akun sosialmu. Aku saking jatuh cintanya padamu. Melihat senyum manismu difoto yang sepertinya diambil dengan candid itu, mejadi hal favoritku. Dengan satu foto yang lain, kau tengah merangkul wanita disebelahmu, yang ku kenal sebagai mantanmu. Ohya, bagaimana bisa masih kau simpan kenanganmu dengannya? Saat mantanmu bahkan memblokirmu dari akunnya. Dan bagaimana bisa kamu tidak menyadari kehadiranku sebagai orang baru yang sangat ingin singgah dihatimu? Tak begitu terasakah? Dengan semua perjuanganku selama ini yang slalu ada disisimu? Aku sangat merindukan hal hal kecil yang pernah ku lakukan bersamamu. Voice note darimu menjadi satu satunya bukti kalau kau memang nyata pernah bertahta dihatiku.
Aku pernah bertahan sekuat-kuatnya untuk seseorang. Bahkan separuh warasku abaikan. Aku menjadi apa pun asal bisa dengannya, agar semua yang kuinginkan dapat kumiliki. Waktu itu aku membutakan diri sebuta-butanya. Menjadi tuli untuk segala perkara yang melemahkan dada. Aku ingin dia, kuperjuangkan dia sekencang-kencangnya belari. Hingga, tersungkur aku setengah mati. Namun yang aku dapatkan adalah kenyaataannya dia tidak peduli.
Kini aku lelah. Dengan semua sikapmu. Perjuanganku selama ini memang tak ada artinya dimatamu. Aku memutuskan untuk menghentikan semua kesia-siaan ini. Kurasa tak ada lagi yang perlu kutunggu dan kunanti jawabannya. Kutahui kesadarannya akan hadirnya diriku. Hal yang paling menyedihkan saat ku pergi, kau tak benar benar mencari.
- Elisa Fajrianti♡
Kamis, 02 Juni 2016
Bicara Soal Cinta
Mereka bilang, hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga. (i love dangdut guys)
Hidup mengajarkan kita berbagai hal. Termasuk memilih jalan hidup kita sendiri, tak lupa juga memahami resiko&konsekuensi yang ada.
Karna banyak persoalan cinta yang harus kamu temukan jawabannya.
Sebagai contoh, saat kamu mencintai seseorang yang belum tentu mencintaimu. Apa yang kamu lakukan begitu sia-sia. Pandangannya padamu berbanding jauh dengan pandanganmu padanya. Senyumanmu yang penuh arti berbanding balik dengan senyumannya yang biasa saja.
Lalu, semuanya membuatmu lelah. Lelah memperjuangkan semuanya; cintamu padanya.
Cintamu bertepuk sebelah tangan dan apa yang akan kamu perdulikan kini tak ada artinya.
Lakukan satu langkah dengan berbagai kemungkinan; saat kamu memberanikan diri sepenuh jiwa raga untuk mengutarakan isi hatimu untuk pria yang sangat kamu cintai.
Pertanyaan yang akan menghancurkan hatimu; Apakah ia mencintaimu? Menyukaimu sekalipun? Merasakan apa yang kamu rasakan saat melewati waktu bersama?.
Akankah ia mempunya rasa yang sama? Maka tak ada yang sia sia dari perjuanganmu
Jikalaupun, ia harus dengan sangat terpaksa mengatakan tidak didepan wanita mungil yang berdiri menunduk didepannya itu. Tetap. Tak ada yang sia sia. Hanya saja perasaan tak ada yang bisa dipaksa sama waktu telah tiba.
Pelajari sakitnya mencinta dahulu sebelum merasakan indahnya cinta. :)